Enam Soft Skills untuk Kesuksesan Real Estat
Orang yang sukses biasanya memiliki keahlian di bidangnya yang hanya sedikit orang yang bisa menandinginya. Pemimpin real estat, misalnya, mungkin mengetahui seluk-beluk pembiayaan proyek, cara memperkirakan biaya konstruksi dengan akurat, kode bangunan yang berlaku, penulisan kontrak yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan banyak lagi.
Pengetahuan tersebut tentu saja sangat penting, namun tidak ada artinya jika seseorang tidak dapat menutup penjualan atau bekerja sama dengan mitra utama untuk membuat kesepakatan yang tidak mungkin tercapai. Itulah mengapa memiliki soft skill yang tepat memainkan peran penting untuk menjadi pemimpin di industri real estate saat ini.
Keterampilan lunak1 sama pentingnya dengan keterampilan keras. Bahkan, mereka sering kali lebih menentukan kesuksesan daripada keahlian. Bagi seorang investor real estat, mengetahui pasar dengan cukup baik untuk menyimpulkan bahwa sebidang tanah tertentu adalah target yang ideal karena lalu lintas pejalan kaki, lokasi, biaya, dan zonasi adalah satu hal. Namun, tidak ada kesepakatan yang terjadi tanpa negosiasi dan komunikasi. Berikut adalah enam keterampilan lunak yang dibutuhkan oleh para profesional real estat, termasuk kemampuan bernegosiasi dan berkomunikasi.
Komunikasi
Komunikasi mungkin merupakan keterampilan lunak yang paling penting dari semuanya. Ada banyak aspek komunikasi yang berbeda di luar kata-kata yang diucapkan seperti menyadari bahasa tubuh Anda dan orang lain, memahami poin-poin penting yang terlibat, mengungkap masalah, dan menghormati waktu dan kontribusi orang lain. Berinvestasi dalam keterampilan interpersonal dan komunikasi akan menjadi waktu yang tepat untuk memastikan karir yang sukses dalam bisnis real estat. Salah satu tekniknya adalah “mendengarkan secara aktif”.
Mendengarkan secara aktif
Winston Churchill mengatakan “keberanian adalah apa yang diperlukan untuk berdiri dan berbicara; keberanian juga diperlukan untuk duduk dan mendengarkan.”
Seorang komunikator yang hebat tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga mendengarkan secara aktif. Mendengarkan secara aktif membutuhkan perhatian penuh untuk benar-benar memahami apa yang dikatakan. Ini tidak selalu berarti mendengarkan untuk merespons. Baik seorang karyawan maupun mitra bisnis, seseorang yang secara aktif mendengarkan apa yang dikatakan dapat membantu menyelesaikan konflik dan menginspirasi ide-ide baru.
Social Issue
Isyarat sosial dapat membantu di berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Saat bertemu dengan klien internasional dengan rencana untuk bermitra dalam kesepakatan tanah, seorang profesional real estat yang baik harus menyadari isyarat sosial yang dianggap tidak sopan dan yang akan dihargai.
Negosiasi
Napoleon Bonaparte mungkin telah menaklukkan sebagian besar Eropa dan membangun kerajaan yang kuat. Namun, dalam hal keterampilan lunak, negosiasi bukanlah keahliannya. Dia menyetujui penjualan wilayah Louisiana2─yang mencakup tanah dari 15 negara bagian AS dan dua provinsi Kanada─dengan harga 15 juta dolar AS, atau setara dengan 250 miliar dolar AS pada saat ini. Dia tidak tahu bahwa AS siap membayar hingga $10 juta untuk New Orleans saja.
Negosiasi real estat besar dibantu oleh komunikasi yang baik berdasarkan realitas pasar dan kondisi properti saat ini. Selain itu, negosiator harus dapat melihat kesepakatan dari kedua belah pihak dan membuat keputusan bisnis yang bijaksana.
Kesabaran
Kesabaran diperlukan dalam real estat karena sebagian besar kesepakatan membutuhkan waktu untuk ditutup. Dan di bidang properti komersial dan pengembangan perumahan besar, mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun. Lagi pula, proses pengembangan lahan membutuhkan zonasi, perizinan, konstruksi, dan banyak lagi. Memiliki kesabaran untuk tetap berada di jalur yang benar akan mengurangi kesalahan dan mencapai hasil yang optimal.
Kebijaksanaan
Ada kalanya sebuah kesepakatan tidak masuk akal lagi karena pasar yang berubah, tujuan baru, kenaikan biaya, dan alasan lainnya. Para pemimpin terbaik di bidang real estat mengurangi kerugian mereka pada properti yang mereka miliki yang tidak lagi masuk akal secara finansial atau melepaskan properti yang telah mereka incar. Hal ini harus dilakukan seharmonis mungkin dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat. Terlalu keras, emosional, atau penarikan diri secara tiba-tiba dapat merusak jembatan yang mengganggu proyek-proyek masa depan atau hubungan jaringan. Bersikap bijaksana sekaligus adil dapat membantu meringankan dampak negatif dan menjaga perdamaian.
Pelajari lebih lanjut tentang soft skill yang penting untuk sukses di industri real estate dari pengajar yang terdiri dari praktisi industri yang berpengalaman di program Master of Professional Studies di bidang Real Estate Universitas Georgetown secara online.